Suprapto Nyaris Tewas Dibacok Opung di Belakang Terminal 10 Sampali -->

Advertisement

Advertisement

Suprapto Nyaris Tewas Dibacok Opung di Belakang Terminal 10 Sampali

Senin, 05 Agustus 2024

MEDAN - Suprapto (46) warga Sampali nyaris tewas dibacok opung karena dipaksa membayar uang abu. Peristiwa ini terjadi di belakang pangkalan angkot 10 Jalan H Anif, Sampali. Akibat kejadian, korban terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bacokan 9 jahitan di kakinya. 

Menurut informasi, aksi brutal pelaku terjadi Selasa (23/7/2024) dini hari. Saat itu korban yang mengantar pulang temannya tiba-tiba diteriaki pelaku sambil menenteng senjata tajam (parang). Korban yang melihat kedatangan pelaku langsung mencoba membela diri dengan mengambil kursi untuk menangkis. Pelaku yang emosi langsung membacoki korban hingga terjatuh kedalam parit. Korban yang merasa nyawanya terancam melakukan perlawanan dengan menarik kaki pelaku sehingga terjadi perkelahian di dalam parit. Untuk menyelamatkan nyawanya, korban berusaha mencoba merebut senjata tajam pelaku. Beruntung senjata pelaku berhasil diambil. Melihat hal itu, pelaku pun mencoba merampas kembali senjata tajam tersebut dengan memegang bagian tajamnya sehingga mengenai tangannya. Korban yang tidak terima akhirnya membawa Sajam tersebut dan melaporkan kejadian ke Polda Sumatera Utara. 

"Aksi pengancaman ini merupakan kejadian yang kedua kali. Pelaku meminta uang abu, kebetulan saya ada pekerjaan normalisasi drainase di Jalan Jati Oranye, Desa Sampali. Tapi karena belum selesai pekerjaan, saya belum punya uang untuk membayarnya. Karena saya katakan besok, dia menjadi marah, mengancam akan membacok saya," ujar Suprapto kepada wartawan, Minggu (4/8/2024). 

Suprapto menambahkan, keesokan harinya, tiba-tiba pelaku yang sedang minum-minum mendatangi korban sambil membawa senjata tajam. 

"Hey sini kau yang sok preman, katanya sambil berteriak. Tiba-tiba dicabutnya parangnya, saya langsung ambil kursi buat menangkis membela diri. Kemudian saya diserangnya sambil membabibuta membacok saya, hingga saya terjatuh ke parit," terangnya. 

Lalu, Suprapto menjelaskan, saat terjatuh ke parit kakinya dibacok pelaku. Karena nyawanya merasa terancam, ia pun menarik kaki pelaku hingga jatuh dan mencoba merebut senjata pelaku. 

"Parangnya bisa saya ambil dan kami dipisah. Karena parang sama saya, kemudian dirampasnya hingga telapak tangannya kena parangnya. Lalu saya dibawa ke rumah sakit, tapi karena lukanya kena tulang saya dibawa ke rumah sakit Haji Medan," jelasnya. 

Tak terima, Suprapto pun melaporkan kejadian ini ke Polda Sumatera Utara. Dan kemudian berkas ini dilimpahkan ke Polrestabes Medan. Ia berharap pelaku segera ditangkap. 

"Saya harap bapak Polisi segera menangkap pelaku," harapnya mengakhiri. 

Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Purba belum membalas konfirmasi wartawan. (Rom)